Beranda | Artikel
Review Majalah Pengusaha Muslim Edisi 22: Sampul Dan Kualitas Kertas
Selasa, 1 April 2014

Intro 

Bang Hen, Wakil Pemimpin Umum Majalah Pengusaha Muslim, meminta saya untuk mengulas dan mengkritisi (review) Majalah Pengusaha Muslim Edisi 22. Beliau pun kemudian berpesan supaya saya mau menerbitkan hasilnya di situs kebanggan kita ini, pengusahamuslim.com. Saya pun menerimanya. Kenapa tidak? Tugas saya sebenarnya tidak terlalu sulit; menulis apa adanya. Dengan kata lain, saya hanya perlu menyebutkan apa yang memang benar-benar ada dan termuat di majalah bernuansa putih ini. Bukan yang lain. That’s it.

Dan beginilah ceritanya …

Selasa, 6 Desember 2011, Ibu Naima si pegawai baru di kantor kami menghampiriku. Dia memberiku sebuah bingkisan yang terbungkus amplop besar berwarna cokelat seukuran kertas folio. “Ada kiriman,” katanya. Waktu saya melihat si pengirim, saya langsung tahu dari mana asal bingkisan ini; Pengusaha Muslim. This is what i’ve been waiting for a week.

Sebagai salah satu kontributornya, saya beruntung berkesempatan bisa mendapatkan majalah berbanderol Rp 20.000 ribu (Rp. 25.000 di luar jawa) ini secara gratis. Kubuka bungkus majalah ini pelan-pelan dengan gunting yang kupinjam dari salah satu staff bidang akuntansi di dinas tempatku bekerja. Saya takut merusak isinya kalau tergesa-gesa. Lagipula, ini adalah kali pertama saya bisa melihat tulisanku dimuat oleh majalah berskala nasional. I was so excited at that time. Believe me!

Cover Majalah Pengusaha Muslim

majalah pengusaha muslim

And then …… wow .. it just blown me away. No kidding. Sewaktu saya melihat dan memegang sampul majalahnya, saya langsung kagum. “Wah, Pengusaha Muslim tampaknya baru saja berbenah besar-besaran,” begitu gumamku. Sebelum saya masuk dan membuka halaman demi halaman majalah yang dispesialkan untuk para pengusaha dunia-akhirat ini, saya menyimak dengan seksama dulu sampulnya. 

Hasilnya? 

Dari sisi sampul, desain Majalah yang berpusat di Kaliurang, Yogyakarta ini tampaknya memang berubah total. Ada perubahan di jenis font yang digunakan untuk menuliskan nama majalahnya. Selain itu, terjadi pula perubahan di sisi tagline. Tagline lama satu-satunya majalah bisnis bernafaskan islam di Indonesia ini (setidaknya sampai tulisan ini dibuat) ini adalah “Peluang, Strategi, & Syariah“. Sekarang sudah berubah menjadi “Majalah Pintar Pengusaha Muslim“. 

Kemudian dari penomoran edisi juga terjadi perubahan. Saya melihat tim redaksi majalah sudah melakukan sesuatu yang cerdik sekali. Di edisi lama, redaksi selalu menuliskan nama bulan ketika edisi majalah tersebut dirilis. Contohnya, ketika saya membeli Majalah PM edisi bulan Mei 2011, penomoran edisinya ditulis seperti ini: EDISI 17. VOLUME 2/MEI 2011. Sekarang sudah tidak seperti itu lagi. Penomoran hanya ditulis sebagai berikut: Edisi 22. It is very simple. Tidak ada lagi nama bulan atau volume. Anda tahu kenapa begini? Mungkin ini adalah cara tim redaksi untuk memberi penegasan tentang konsep majalah terbaru mereka; timeless content alias konten yang tidak pernah lekang dimakan oleh waktu. Well, kalau memang begitu tujuannya, penyederhanaan penulisan nomor ini tentu saja bisa dimengerti. Tapi apakah konten di dalamnya benar-benar timeless? Sebaiknya Anda simak terus tulisan ini sampai selesai.

Untuk tampilan sampul secara umum, desainnya kali ini lebih rapi dan bersih. Di beberapa edisi sebelumnya, sampul Majalah PM terkesan rame dan penuh dengan judul-judul konten yang ada di dalamnya. Sekarang sudah tidak lagi. Alih-alih delapan judul tulisan yang biasanya tampil dengan ukuran font yang cukup besar, sekarang hanya ada enam judul tulisan dengan ukuran font yang minimalis namun tetap nyaman dibaca. Cerdas.

Kualitas kertas

kertas majalah

Dari 80 halaman yang disodorkan oleh tim redaksi Majalah PM kepada pembacanya, semuanya datang dengan jenis kertas art paper …. juga full color. Ini berbeda dengan edisi lama yang tidak semua halamannya tersaji dengan kertas art paper. Dengan harga yang tidak diubah dari versi lamanya, perbaikan ini sungguh menakjubkan. Tim redaksi mungkin mengakalinya dengan menaikkan harga iklan. Sesuatu yang seharusnya tidak perlu dirisaukan oleh para pengiklan mengingat trade off yang mereka dapat akan menjadi sepadan. Dengan kata lain, naiknya kualitas kertas Majalah PM diharapkan juga mampu mendongkrak jumlah basis pembaca majalah ini sehingga bisa meningkatkan peluang basis konsumen para pengiklan itu sendiri.

Penasaran dengan isi dan tampilan Majalah Pengusaha Muslim edisi 22? Unduh sekarang juga di siniFor Free!

To be continued …. (Next, tentang keadaan iklan dan karakter kontennya)

 


Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/2600-review-majalah-pengusaha-1374.html